Sesungguhnya yang paling disukai perempuan adalah
drama, sesederhana apapun alam pikiran perempuan itu ia pasti menyukai drama,
perempuan tak akan pernah bisa melihat mawar merah, seperti kembang merah biasa
yang mekar merekah dalam rautan sinar mentari pagi, ia akan melihat mawar merah
seperti lukisan dimana setiap garis-garisnya adalah sejuta perasaan dalam jiwa
yang ingin diletupkan.
Dalam evolusi kehidupan,
perempuan adalah induk dari lahirnya peradaban, ia tidak lagi terjebak pada resistensi
kerasnya kehidupan alamiah batin diri. Perempuan mengandalkan perasaan, maka
tidaklah mengherankan jika perempuan suka pada kehalusan. Dalam pandangan mata
perempuan, keseluruhan hidupnya adalah drama, ia senang menangis, karena dalam
tangisan ada keindahan, ekspresi diri akan lautan jiwa yang ingin memberontak,
merenung, memasrahi diri.
Mungkin di dunia ini hanya
perempuan yang tau letak keindahan menangis itu dimana. Ia merasakan bahwa
cinta bukanlah sekedar cumbu dan kecupan kening, tapi ketika kecupan kening itu
datang, maka ia menggambarkan dunia ini seperti dikepung ribuan pelangi yang
mewarnai langit biru diangkasa.
Itulah perempuan, ia senang
dengan drama, ia menjadikan kehidupan ini indah, seimbang dan penuh senyum.
Hanya sayang kebanyakan lelaki selalu datang dan mengajarinya bagaimana
berkelahi dan membentak realitas. Kehidupan bagi perempuan adalah rona metafora
tentang cinta. Jadi pahamilah perempuan dalam bentuk drama-nya, maka engkau
akan paham apa mau-nya ketika ia diam.
hehehe
BalasHapus