Minggu, 11 Agustus 2013

KONSUMERISME: PENIPUAN BORJUASI DI ERA KAPITALISME

Apa itu Penipuan Borjuasi??

Kita tanpa sadar terjebak dalam penipuan borjuasi. Coba kita perhatikan gaya hidup kita, periksa tujuan-tujuan hidup kita?, apa yang mendesak kita untuk berlari mengejar waktu?, apa yang memaksa kita membeli barang-barang yang seharusnya tidak kita butuhkan? apa yang membuat kita berutang dengan bunga yang tinggi yang tanpa sadar membuat kita berutang? apa yang membuat kita tidak menghargai hubungan-hubungan sosial bermasyarakat, harmoni sosial, cita-cita bersama, dan tidak lagi menoleh pada rasionalitas kemanusiaan kita?

Gaji kita dihabiskan untuk mengejar hal-hal yang sesungguhnya tidak kita mengerti, sistem keuangan yang kita pahami adalah bagaimana cara mengutang bukan sistem yang mengajarkan kita bagaimana caranya mengembangkan keadilan distribusi kekayaan, utang-utang diplesetkan oleh sistem kapitalisme sebagai pencapaian-pencapaian standar hidup. 

Para perempuan distandarisasikan kecantikannya lewat gaya hidup yang kapitalistik-materialis. Sebagian besar dari mereka terutama yang hidup dalam arus modernisasi kota-kota besar telah berhasil masuk kedalam jebakan konsumerisme barang-barang bermerek yang sesungguhnya merupakan penipuan terbesar dari korporasi fashion dan korporasi multinasional yang diagitasikan oleh strategi marketing internasional dan didukung oleh media-media mainstream. Mereka yang menolak sesuai dengan standar kecantikan kapitalistik-materialis akan dipaksa mundur, mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan kapitalistik-materialis tapi tetap coba memaksakan diri untuk ikut-ikutan dalam arena eksistensi kehidupan sosialita harus cukup senang menjadi bahan tertawaan publik.

Tontonan-tontonan media visual televisi kita adalah bagaimana caranya menghabiskan uang, bahkan tidak jarang konsumerisme menggunakan term-term keagamaan demi meraup keuntungan besar dari konsumen, bukan membangun masyarakat berbasis produksi. Anak-anak kita dipaksa menghafal merek-merek mobil, gadget elektronik terbaru, mereka tidak tahu lagi tentang alam lingkungan, apatisme terhadap semesta adalah keniscayaan, mall-mall yang mewah terus menerus dibangun sementara pasar, taman hijau untuk rakyat dan lapangan-lapangan dimana interaksi antar manusia dulu biasanya terjadi kini dihilangkan, tanpa sadar kita diasingkan dari hal-hal alamiah.

Alienasi (keterasingan) manusia ini adalah penipuan borjuasi di era kapitalisme yang cemerlang. Dan akumulasi modal lah yang menjadi alasan utama pengasingan manusia pada dirinya sendiri. Siapa penguasa modal dialah penguasa arena eksistensi dalam lingkungan yang kapitalistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar